Eid ul-Fitr or often abbreviated Eid, is about to come. Muslims all over the world glorify the triumph after the thirty days of dawn-to-sunset fasting during the entire month of Ramadhan. Eid is a festivity, it is all about forgiving and apologizing, and it’s about the reborn of someone after being ‘purified’ by the holy month. But not only that, Eid is a magnet which draws family members to a rendezvous, gathering, smiling, laughing, crying and sharing their experiences. If there is no Eid ul-Fitr, maybe there will be many people who have not returned to their hometowns for more than a year. Eid ul-Fitr is a real magnet of family, the magnet which assembly the pieces which are scattered away from home.
Idul Fitri akan segera tiba. Umat muslim diseluruh dunia merayakan kemenangan setelah berpuasa dari mulai terbit hingga terbenamnya matahari selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Idul Fitri adalah sebuah perayaan, semua hal tentang memaafkan dan meminta maaf, semua hal tentang kelahiran kembali setelah dimurnikan oleh bulan suci. Tetapi bukan hanya itu saja, Idul Fitri adalah sebuah magnet yang menarik anggota keluarga pada sebuah titik pertemuan, berkumpul, tersenyum, tertawa, menangis, dan saling berbagi pengalaman. Jika tidak ada Idul Fitri, mungkin saja akan banyak orang yang tidak pulang ke kampung halamannya selama lebih dari satu tahun. Idul Fitri benar-benar sebuah magnet keluarga, magnet yang mengumpulkan keping-keping yang terpencar jauh dari rumah.